Net-Zero Bali: Merintis Energi Terbarukan di Surga

eyesonindonesia
Pulau Dewata dan Tantangan Energinya
Bali, “Pulau Dewata” yang mempesona di Indonesia, telah lama memikat para wisatawan dengan alamnya yang tenang dan budayanya yang kaya. Namun, seiring dengan berkembangnya pariwisata, kebutuhan energi di pulau ini juga meningkat. Konsumsi listrik tahunan melonjak dari 3,2 terawatt-jam (TWh) menjadi sekitar 5,8 TWh, didorong oleh meningkatnya jumlah pengunjung. Sayangnya, pembangkit listrik berbahan bakar fosil masih mendominasi bauran energi di Bali, termasuk pembangkit listrik tenaga batu bara Celukan Bawang dengan kapasitas 426 megawatt (MW) dan fasilitas berbahan bakar gas1.
Nusa Penida: Laboratorium Hidup Energi Terbarukan

Dengan target nol emisi di Bali yang ditetapkan pada tahun 2045, Nusa Penida muncul sebagai pelopor energi terbarukan. Pembangkit listrik tenaga surya Suana berkapasitas 3,5 MW di pulau ini menjadi contoh pergeseran ke arah energi yang lebih bersih. Dengan mengintegrasikan susunan fotovoltaik surya terapung dengan pembangkit listrik tenaga air yang sudah ada, Bali menunjukkan manfaat desentralisasi dan ketahanan. Transformasi Nusa Penida menjadi pulau dengan 100% energi terbarukan menjadi contoh yang menginspirasi bagi kepulauan Indonesia2.
Sistem Tenaga Listrik Jawa-Bali: Meningkatkan Energi Terbarukan

Indonesia menargetkan untuk mencapai 23% pembangkit listrik dari energi terbarukan pada tahun 2025. Proyek PLTS terapung Cirata, sebuah instalasi berkapasitas 145 MW di Waduk Cirata, merupakan contoh dari komitmen ini. Jaringan listrik Jawa-Bali, yang siap untuk mengintegrasikan Cirata, menunjukkan dampak minimal pada operasi sistem tenaga listrik. Dengan semakin banyaknya proyek PLTS terapung yang muncul, transisi energi di Indonesia akan mendapatkan momentumnya, mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus melestarikan keindahan alamnya2.
Prakarsa yang Dipimpin oleh Masyarakat: Sistem Subak dan Tenaga Surya Atap

Sistem irigasi tradisional Subak di Bali menggunakan energi terbarukan. Di Desa Keliki, Desa Energi Berdikari Pertamina memanfaatkan tenaga surya. Selain itu, PT PLN (Persero) Bali memasang pembangkit listrik tenaga surya atap di 35 gedung perkantoran dengan total 489,72 kilowatt peak (kWp). Upaya-upaya yang dipimpin oleh masyarakat ini memberdayakan ekonomi lokal, mengurangi jejak karbon, dan meningkatkan daya tarik Bali34.
Kesimpulan: Kekayaan dari Energi Bersih
Energi bersih bukan hanya tentang mengurangi emisi, tetapi juga merupakan katalisator ekonomi. Transisi Bali ke energi terbarukan menciptakan lapangan pekerjaan, menarik investasi yang berkelanjutan, dan memastikan masa depan yang cerah. Saat matahari mencium panel surya Nusa Penida dan ombak menari-nari di sekitar array PV terapung, Bali menjadi contoh bagaimana kekayaan dan alam dapat selaras. Mari rayakan perjalanan surga ini menuju cakrawala yang lebih hijau1.
Transformasi energi di Bali adalah mercusuar harapan-sebuah bukti bagaimana energi bersih dapat memperkaya kehidupan sekaligus menjaga kekayaan planet kita. 🌿🌞🏝️