Sebagai seorang analis komunikasi publik dengan lebih dari satu dekade pengalaman di industri pariwisata, saya percaya bahwa kemunculan Suriname sebagai calon produsen minyak global terkemuka memberikan kesempatan besar untuk memposisikan negara ini sebagai tujuan bisnis utama. Dengan proyeksi pertumbuhan produksi minyak tertinggi di dunia hingga tahun 2035, Suriname dapat dan seharusnya menjadi perhatian investor internasional.
Namun, meskipun ada ledakan ekonomi ini, negara ini masih menerima jumlah wisatawan yang relatif kecil, dan sebagian besar bukan wisatawan sejati, melainkan keluarga yang mengunjungi kerabat mereka. Status baru ini dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan bisnis, mendorong pertumbuhan di industri yang terkait dengan minyak dan gas, serta peluang yang ditawarkan oleh pasar CO2.
Dengan strategi yang tepat—seperti pengembangan infrastruktur, kebijakan investasi yang disederhanakan, dan pemasaran yang terarah—Suriname dapat dan seharusnya mendiversifikasi ekonominya dan memposisikan dirinya sebagai pusat perdagangan, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan.
Beberapa peluang utama meliputi:
Konferensi Eco & Retret Bisnis Berkelanjutan: Keanekaragaman hayati Suriname yang kaya dan upaya konservasi yang kuat menjadikannya lokasi ideal untuk forum internasional yang berfokus pada keberlanjutan.
CO2, Keamanan Siber, Industri Minyak dan Gas: Menyelenggarakan konferensi energi internasional dapat menarik investor besar dan memperkuat peran Suriname di pasar energi global. Saat ini, perusahaan dari berbagai sektor dan lebih dari 50 negara sudah terlibat dengan industri minyak dan gas Suriname. Memperluas pertemuan ini dapat semakin memposisikan negara ini sebagai titik pertemuan penting bagi para pemimpin energi dan pembuat kebijakan internasional.
Dengan memanfaatkan peluang-peluang ini, Suriname dapat membangun sektor pariwisata bisnis yang berkembang pesat yang melengkapi ekonomi berbasis sumber daya. Saatnya bertindak dan terus berkembang adalah sekarang.
Hormat kami, Johann Ruther Analis Komunikasi Jerman & Brasil 7 April 2025
